Jumat, 21 Desember 2012

Hachiko

Diposting oleh Unknown di 06.29 0 komentar


 Hachiko anjing setia dari jepang

 
 

Resensi

Pada tahun 1924, Hachiko dibawa ke Tokyo oleh pemiliknya, Hidesaburo Ueno, seorang profesor di departemen pertanian di Universitas Tokyo. Selama hidup pemilik Hachiko melihat dia ada dari pintu depan dan menyambutnya di sore hari di Stasiun Shibuya. mereka melanjutkan rutinitas sehari-hari mereka sampai Mei 1925 ketika Profesor Ueno tidak kembali pada kereta biasa pada suatu malam. Profesor itu menderita stroke di universitas pada hari itu. Ia meninggal dan tidak pernah kembali ke stasiun dimana anjingnya sedang menunggu.

Hachiko diberikan setelah kematian tuannya, tetapi ia secara rutin lolos, muncul lagi dan lagi di rumah lamanya. Setelah waktu, Hachiko menyadari bahwa Profesor Ueno tidak lagi tinggal di rumah. Jadi dia pergi mencari tuannya di stasiun kereta api di mana ia menemaninya begitu banyak kali sebelumnya. Setiap hari, Hachiko menunggu Profesor Ueno kembali. Dan setiap hari ia tidak melihat tuannya di antara para warga di stasiun.

Hachiko menjadi fiktur permanen di stasiun kereta api, yang akhirnya menarik perhatian penumpang. Banyak orang yang sering mengunjungi stasiun kereta api Shibuya untuk melihat Hachiko dan Profesor Ueno bersama-sama setiap hari. Menyadari bahwa Hachiko menunggu dan berjaga untuk tuannya yang sudah meninggal, hati mereka tersentuh. Mereka membawa Hachiko memperlakukan dan memberi makanan untuk dia selama dia menunggu. Hal ini berlangsung selama 10 tahun, Hachiko muncul hanya pada malam hari, tepatnya ketika kereta itu sampai di stasiun.

Hachiko: The True Story of the Royal Dogs of Japan and One Faithful Akita adalah cerita Hachiko ini, serta tampilan informatif pada budaya anjing di Jepang dan sejarah dan tradisi dari Akita-ken, salah satu yang paling kuno.

Minggu, 16 Desember 2012

laporan kadar air tanah

Diposting oleh Unknown di 23.22 0 komentar


LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH

ACARA II
PENETAPAN KADAR AIR TANAH








Oleh :

Nama                          : Sonnia Soviani
NIM                            : A0B012017
Rombongan               : I D3- PSL
Kelompok                  : E
Asisten                       : Kristia
                                     
                                      
                                    







KEMENTERIAN  PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012

BAB I
PENDAHULUAN


A.                Latar Belakang

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun dari bahan mineral sebagai hasil pelapukan bebatuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat tertentu sebagai akibat pengaruh iklim, jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk. Semua makhluk di bumi ini sangat tergantung pada tanah. Oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya. Menjaga dan meningkatkan produktivitas tanah disebabkan karena faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat produktivitas diantaranya adalah erosi yang terus-menerus dapat mengakibatkan terkikisnya lapisan tanah yang paling atas, bencana alam, sistem ladang berpindah, dan lain-lain. Karena dalam mempertahankan dan menjaga kesuburan serta kelestarian tanah itu tidak mudah, maka mulailah manusia mempelajari dan mengadakan penelitian tentang tanah. Kemudian dikenal adanya ilmu tanah.
Tanah mempunyai peranan penting dalam siklus hidrologi. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Jadi tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga sebagai media pengatur air. Analisis tanah membantu penyelidikan produktivitas dan penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap tanah berbeda-beda bergantung pada proses pembentukannya. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pedogenesis) maupun kegiatan manusia (metapedogenesis).
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air higroskopis,air kapiler dan air gravitasi.







B . Tujuan

           Menentukan kadar air tanah untuk mengetahui seberapa besar kadar air yang dapat ditampung oleh tanah andisol.
           










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Air yang terdapat di dalam tanah Andisol ditahan (diserap) oleh massa tanah tertahan oleh lapisan kedap air atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus disaring, diukur, dan biasanya contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat.
Air mempunyai beberapa fungsi penting dalam tanah. Air penting dalam pelapukan mineral dan bahan organik, yaitu reaksi yang menyiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Air berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, bila air terlalu banyak, hara-hara dapat hilang tercuci dari lingkungan perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkut ke lapisan atas tanah dan kadang-kadang tertimbun dalam jumlah yang dapat merusak tanaman. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara di dalam tanah, dan merintangi akar tanaman memperoleh oksigen (O2). Oleh karena itu, air dapat berguna atau merugikan bagi pertumbuhan tanaman, tergantung pada jumlah air yang ada dalam tanah. Air  juga  berpengaruh  penting  pada  sifat  fisik  tanah.  Kandungan  air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Begitu pula variasi kandungan air mempengaruhi daya dukung tanah.
Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap.
Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air higroskopis,air kapiler dan air gravitasi.
1.     Air Higroskopis
Air higroskopis adalah air yang diadsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sangat sedikit dan merupakan selaput tipis yang menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks tanah .
2.     Air Kapiler
 

Sonia's blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos