Minggu, 16 Desember 2012

laporan kadar air tanah

Diposting oleh Unknown di 23.22


LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH

ACARA II
PENETAPAN KADAR AIR TANAH








Oleh :

Nama                          : Sonnia Soviani
NIM                            : A0B012017
Rombongan               : I D3- PSL
Kelompok                  : E
Asisten                       : Kristia
                                     
                                      
                                    







KEMENTERIAN  PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012

BAB I
PENDAHULUAN


A.                Latar Belakang

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun dari bahan mineral sebagai hasil pelapukan bebatuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat tertentu sebagai akibat pengaruh iklim, jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk. Semua makhluk di bumi ini sangat tergantung pada tanah. Oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya. Menjaga dan meningkatkan produktivitas tanah disebabkan karena faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat produktivitas diantaranya adalah erosi yang terus-menerus dapat mengakibatkan terkikisnya lapisan tanah yang paling atas, bencana alam, sistem ladang berpindah, dan lain-lain. Karena dalam mempertahankan dan menjaga kesuburan serta kelestarian tanah itu tidak mudah, maka mulailah manusia mempelajari dan mengadakan penelitian tentang tanah. Kemudian dikenal adanya ilmu tanah.
Tanah mempunyai peranan penting dalam siklus hidrologi. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Jadi tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga sebagai media pengatur air. Analisis tanah membantu penyelidikan produktivitas dan penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap tanah berbeda-beda bergantung pada proses pembentukannya. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pedogenesis) maupun kegiatan manusia (metapedogenesis).
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air higroskopis,air kapiler dan air gravitasi.







B . Tujuan

           Menentukan kadar air tanah untuk mengetahui seberapa besar kadar air yang dapat ditampung oleh tanah andisol.
           










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Air yang terdapat di dalam tanah Andisol ditahan (diserap) oleh massa tanah tertahan oleh lapisan kedap air atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus disaring, diukur, dan biasanya contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat.
Air mempunyai beberapa fungsi penting dalam tanah. Air penting dalam pelapukan mineral dan bahan organik, yaitu reaksi yang menyiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Air berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, bila air terlalu banyak, hara-hara dapat hilang tercuci dari lingkungan perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkut ke lapisan atas tanah dan kadang-kadang tertimbun dalam jumlah yang dapat merusak tanaman. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara di dalam tanah, dan merintangi akar tanaman memperoleh oksigen (O2). Oleh karena itu, air dapat berguna atau merugikan bagi pertumbuhan tanaman, tergantung pada jumlah air yang ada dalam tanah. Air  juga  berpengaruh  penting  pada  sifat  fisik  tanah.  Kandungan  air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Begitu pula variasi kandungan air mempengaruhi daya dukung tanah.
Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap.
Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air higroskopis,air kapiler dan air gravitasi.
1.     Air Higroskopis
Air higroskopis adalah air yang diadsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sangat sedikit dan merupakan selaput tipis yang menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks tanah .
2.     Air Kapiler
Air kapiler merupakan air tanah yang ditahan akibat adanya gaya kohesi dan adhesi yang lebih kuat dibandingkan gaya gravitasi Air ini bergerak ke samping atau ke atas karena gaya kapiler. Air kapiler ini menempati pori mikro dan dinding pori makro.



3.     Air gravitasi
Air gravitasi merupakan air yang tidak dapat ditahan oleh tanah, karena mudah meresap ke bawah akibat adanya gaya gravitasi. Air gravitasi mudah hilang dari tanah dengan membawa unsur hara seperti N, K, Ca sehingga tanah menjadi masam dan miskin unsur hara.
























BAB II
METODE PRAKTIKUM


A.  Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah contoh tanah kering angin andisol, timbangan analitik, botol timbangan, cawan tembaga, kertas label, bejana seng,  pipet ukur 2mm, tissue, keranjang kuningan,  oven,  penjepit dan eksikator.

B . Prosedur Kerja
1.         Kadar air Tanah kering angin
·         Botol timbang ditimbang dengan timbangan analitik.
·         Ditempel dan diberi lebel (supaya antara tutup yang lain tidak tertukar).
·         Lalu tanah dimasukan ke dalam botol timbang setinggi 2,5 cm dan ditimbang kembali , catat hasilnya.
·         Botol berisi tanah tadi dimasukan ke dalam oven dalam keadaan tertutup selama 4 jam dengan suhu 100-150 ºC .
·         Setelah di oven botol dimasukan ke dalam eksikator selama 15 menit.
·         Botol diambil dengan penjepit dan ditimbang kembali.
·         Perhitungan/rumus
Kadar air (KA) =  x 100%

 





2.      Kadar air kapasitas lapang
·         Bersihkan keranjang, diberi lebel dan beri tanda pada keranjang 2,5 cm.
·         Timbang dan masukan ke dalam bejana seng.
·         Tanah dimasukan setinggi tanda yang telah diberikan jangan ditekan dan ratakan.
·         Tanah ditetesi air sebanyak 2 ml dan dilakukan di 3 tempat berbeda dan tidak saling bersinggungan dan ditutup selama 15 menit.
·         Setelah 15 menit angkat pelan-pelan, diatas tatakan kertas digoyang perlahan dan jangan sampai tanah yang menggumpal pecah.
·         Timbang tanah yang menggumpal.
·         Perhitungan / rumus
K.A.1 = x 100% + KA

 






BAB III
Hasil dan Pembahasan

A . Hasil
1.      Kadar air tanah kering angin (Ka)
ulangan
Botol timbang kosong (a gram)
(a)+ contoh tanah (b gram)
(b) setelah dioven (c gram)
Kadar air tanah kering udara (%)
Ka1
22,1402 gr
30,9755 gr
29,9826 gr
12,66%
Ka2
23,8284 gr
32,1646 gr
25,5688 gr
37,9%
Ka3
25,7753 gr
34,0676 gr
33,1430 gr
12,5%
Ktotal = 21,02%


KA 1   =   ( b – c ) x 100%                             KA 2   =   ( b – c ) x 100%
                  ( c – a )                                                            ( c –a )
            =   30,9755 – 29,9826 x 100%                        =    32,1646 – 25,5688 x 100%
                 29,9826  - 22,1402                                           25,5688 – 23,8284
            =   0,9929 x 100%                                           =    6,5958 x 100%
                 7,8424                                                              1,7404
            =    12,66 %                                                     =    37,81 %

KA 3   =   ( b – c ) x 100%                 KA Tot   =   KA 1 + KA 2 + KA x100%
                 ( c – a )                                                                   3
            =   34,0676– 33,1430 x 100%                 =    12,66 + 37,9 + 12,5 x 100%
                 33,1430 – 25,7753                                                   3
            =   0,9246 x 100%                                   =    63,06 x 100%
                  7,3677                                                       3
            =    12,5 %                                               =    21,02 %


2.     Kadar air kapasitas lapang (Kl)
ulangan
Keranjang kuningan
(a gram)
Keranjang kuningan + tanah basah (a gram)
Kadar air
Ka1
32,0476 gr
41,6255 gr
47,32%
Ka2
31,3480 gr
42,2059 gr
43,52%
Ktotal= 45,42%

KL 1   =          2          x 100 % +  % KA                  
                   b – (a + 2)
            =               2                x 100 % + 21,02 %
                41,6255 – (32,0476 + 2)    
            =    2     x 100 % + 21,02 %                           
                7,5779
           
=    26,4 % + 21,02 %                        
           
=    47,42 %                                                                


KL 2               =           2         x 100 % + % KA
                                                                 b – ( a + 2)
=              2              x 100 % + 21,02%
                                                   42,2059 – (32,34 + 2)
=     2     x 100 % + 21,02 %
                                                                 5,37
                                                           
=    22,58 % + 21,02%
                                                           
=    43,6 %

KL Tot           = KL 1 + KL 2    x 100 %
                                     2
                       
 =  47,32 + 43,52   x 100 %
               2
= 45,51%
B . Pembahasan
 Air tanah dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.     Air Higroskopis
Air higroskopis adalah air yang diadsorbsi oleh tanah dengan sangat kuat,sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sangat sedikit dan merupakan selaput tipis yang menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada matriks tanah ditahan pada tegangan antara 31-10.000 atm (pF 4,0 – 4,7).
2.     Air Kapiler
Air kapiler merupakan air tanah yang ditahan akibat adanya gaya kohesi dan adhesi yang lebih kuat dibandingkan gaya gravitasi Air ini bergerak ke samping atau ke atas karena gaya kapiler. Air kapiler ini menempati pori mikro dan dinding pori makro, ditahan pada tegangan antara 1/3 – 15 atm (pF 2,52 – 4,20).
3.     Air gravitasi
Air gravitasi merupakan air yang tidak dapat ditahan oleh tanah, karena mudah meresap ke bawah akibat adanya gaya gravitasi. Air gravitasi mudah hilang dari tanah dengan membawa unsur hara seperti N, K, Ca sehingga tanah menjadi masam dan miskin unsur hara.
Kadar air tanah adalah jumlah air tanah yang terkandung dlam pori-pori tanah dalam suatu tanah tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah, iklim, topografi, adanya gaya kohesi, adhesi, dan gravitasi. Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena  butiran-butirannya  berukuran  lebih  besar,  maka  setiap  satuan  berat (gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur  liat,  karena  lebih   halus   maka   setiap   satuan   berat  mempunyai  luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara lebih tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia dibanding tanah bertekstur kasar.
Adapun manfaat mengetahui kadar air tanah yaitu untuk mengetahui proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah yaitu reaksi yang mempersiapkan hara yang larut bagi pertumbuhan tanaman, menduga kebutuhan air selama proses irigasi, mengetahui kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lengas tanah.
Kapasitas lapang, yaitu air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air gravitasi turun semua. Kondisi kapasitas lapang terjadi jika tanah dijenuhi air atau setelah hujan lebat tanah dibiarkan selama 48 jam sehingga air gravitasi sudah turun semua. Pada kondisi kapsitas lapang, tanah tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman,karena pori makro berisi udara sedangkan pori mikro seluruhnya berisi air.
Titik layu permanen, yaitu kandungan air tanah paling sedikit dan menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan jika hal ini dibiarkan mak tanaman akan mati. Titik layu permanen disebut juga sebagai koefisien layu tanaman.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan Tanah Kering Udara pada tanah Andisol mempunyai kadar air tanah kering udara berturut-turut pada ulangan I, II, dan III adalah 12,66 % ,  37,81 %, dan 12,5 %. Dan dihasilkan rata-rata kadar air pada tanah kering udara 21,02 %. Sedangkan pada kadar air tanah kapasitas lapang pada Kl 1 dan Kl 2 adalah 47,42 % dan 43,6 % dan dihasilkan rata-rata 45,51%. Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah dikeringkan dengan  oven pada suhu 1000 C – 1500 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut.











BAB IV
Penutup

A . kesimpulan
Kadar air tanah adalah jumlah air tanah yang terkandung dlam pori-pori tanah dalam suatu tanah tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah, iklim, topografi, adanya gaya kohesi, adhesi, dan gravitasi. Air  juga  berpengaruh  penting  pada  sifat  fisik  tanah.  Kandungan  air dalam tanah sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah.


B . Saran
Pada percobaan dalam mencari kadar air tanah dibutuhkan ketelitian dalam penelitian dan perhitungan, karena jika dalam penelitian salah maka pada perhitungan juga salah.







Daftar Pustaka

Darmawijaya, M.I.1990. Klasifikasi Tanah.Gajah Mada University Press: Yogyakarta
Foth, Henry. 1988. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UNILA : Lampung.
Hanafiah, K., A. 2007. Dasar-Dasar ILmu Tanah. Jakarta :Rajawali Press
Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo: Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sonia's blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos